
PSSI resmi mengajukan Indonesia sebagai tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang dijadwalkan berlangsung pada 8–14 Oktober 2025. Langkah ini diambil menyusul perubahan regulasi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), yang kini memungkinkan peserta babak keempat untuk menawarkan diri sebagai tuan rumah.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa sebelumnya tuan rumah babak keempat ditentukan secara netral oleh AFC. Namun, dengan adanya perubahan ini, setiap negara peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan diri.
“Memang ada perubahan yang dibuat oleh AFC. Dulu itu biasanya tuan rumah itu netral. Jadi semua dikelola oleh AFC,” ujar Arya dalam kanal YouTube-nya, Senin (5/5/2025).
“Nah, sekarang AFC bikin cara baru. Dia minta peserta round empat untuk menawarkan diri jadi tuan rumah dan bidding. Namanya ditawarkan, kita pasti ikut,” tambahnya.
Arya juga menekankan bahwa meskipun proses bidding ini kompetitif, PSSI tetap optimis dan akan memanfaatkan waktu yang ada untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
“Batas (pengajuan) masih ada waktu. Kita akan coba. Memang lawan-lawannya berat. Dari Timur Tengah, dari mana, tapi kita coba. Kita akan ikut bidding,” jelas Arya.
“Enggak mungkin kita enggak ikut bidding kalau kita memang ada proses ke sana. Jadi tunggu saja,” lanjutnya.
Format Babak Keempat
Babak keempat kualifikasi ini akan melibatkan enam tim, yaitu peringkat ketiga dan keempat dari masing-masing grup di babak ketiga. Tim-tim ini akan dibagi menjadi dua grup yang masing-masing terdiri dari tiga tim. Setiap grup akan memainkan pertandingan dalam format round-robin di satu lokasi terpusat. Pemenang dari setiap grup akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026, sementara peringkat kedua akan melanjutkan ke babak kelima untuk playoff antarbenua.
Kompetitor dalam Proses Bidding
Selain Indonesia, beberapa negara lain juga telah mengajukan diri sebagai tuan rumah babak keempat ini:
- Arab Saudi: Dengan pengalaman sebagai tuan rumah berbagai ajang internasional, termasuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2034, Arab Saudi menjadi pesaing kuat dalam proses bidding ini.
- Uni Emirat Arab (UEA): UEA memiliki fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk menyelenggarakan turnamen besar, menjadikannya kandidat yang diperhitungkan.
- China: Federasi Sepak Bola China (CFA) telah menyatakan minatnya dan sedang mempersiapkan beberapa stadion sebagai lokasi pertandingan.
- Irak: Meskipun memiliki potensi, kondisi politik dan keamanan di Irak dapat menjadi pertimbangan dalam penilaian AFC terhadap kelayakan mereka sebagai tuan rumah.
Peluang Indonesia
Jika terpilih, Indonesia akan mencatat sejarah sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah fase akhir kualifikasi Piala Dunia. Keuntungan bermain di kandang sendiri dapat memberikan dukungan moral dan logistik bagi Timnas Indonesia dalam upaya mereka lolos ke Piala Dunia 2026.
Namun, persaingan dalam proses bidding ini cukup ketat, mengingat para pesaing memiliki pengalaman dan infrastruktur yang kuat dalam menyelenggarakan turnamen internasional. Keputusan akhir dari AFC akan sangat menentukan langkah selanjutnya bagi PSSI dan Timnas Indonesia.