
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, siap mencabut larangan suporter away atau tandang di Liga 1 dengan berbagai catatan. Lantas, keputusan akhirnya kini diserahkan ke PT LIB selaku operator kompetisi.
Aturan larangan superter ini sudah diterapkan di kompetisi sepakbola Indonesia selama hampir 2,5 musim. Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 membuat PSSI membuat larangan ini.
Adapun PSSI mengklaim bahwa aturan ini merupakan arahan dari FIFA, yang tidak ingin sepakbola Indonesia kembali diwarnai tragedi. Aturan ini sekaligus menjadi bagian dari Transformasi Sepakbola Indonesia.
“FIFA bersama PSSI melihat masih banyak kejadian, home dan away ini tentu tingkat kritikalnya masih tinggi. Jadi saya tentu begini, bila terjadi ada hal-hal di sebuah Liga, itu yang bertanggung jawab penuh siapa? Kok PSSI semua? Jadi Liga (PT LIB) diberikan wewenang oleh PSSI untuk mengeluarkan Liga,” kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir kepada wartawan.
Oleh karena itu, jika Liga dan klub bersikukuh ingin kembali mengizinkan suporter tandang hadir, maka harus ada jaminan penuh atas keamanan dan tanggung jawab.
“Kalau nanti ada peristiwa seperti Kanjuruhan lagi, jangan sampai bolanya dilempar sana-sini dan tidak ada rasa tanggung jawab,” ucap Erick.